JELANG PENGUMUMAN CPNS KEMENTRIAN KESEHATAN, SURAT TERBUKA KEDUA UNUTK PAK JOKOWI !!

- 06.06

JELANG PENGUMUMAN CPNS KEMENTRIAN KESEHATAN, SURAT TERBUKA KEDUA UNUTK PAK JOKOWI !!

 
Pilahberita.com – Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi bapak serta Ibu Guru dan sahabat Pilahberita lain-lainnya dimana saja berada. Salam Anget serta sejahtera bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita seluruh. Pada peluang di artikel ini redaksi Pilahberita hadir yang dengannya berita jelang pengumuman cpns kementrian kebugaran atau kesehatan, surat terbuka kedua unutk pak jokowi, simak info selengkapnya dibawah ini... Enam hari lagi, para bidan PTT akan mendengarkan hasil seleksi CPNS Kementerian Kebugaran atau kesehatan. Akan tetapi makin dekat hari pengumuman, kian tidak sedikit yng was-was tak mampu diangkat menjadi CPNS tahun ini. "Kami khawatir tahun ini yang diangkat tidak sesuai harapan kami. Jika yang diangkat tahun ini lebih sedikit, bisa dibayangkan berapa banyak bidan yang terjerat dalam jeratan pungli," kata Ketua Forum Bidan Desa PTT (Pusat) Indonesia Lilik Dian Ekasari kepada JPNN, Sabtu (20/8). Lilik menambahkan, pihaknya tak akan pernah berhenti melayangkan surat terbuka bagi atau bisa juga dikatakan untuk Presiden Jokowi. Ini agar presiden mendengar jeritan para bidan yng selama ini sudah berjuang bagi negara. "Kami diminta menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) tapi kesejahteraan bidan tidak diperhatikan. Kami berharap presiden mau peduli dengan nasib bidan," tandasnya. (esy/jpnn) ‎Surat Terbuka Bidan Desa bagi atau bisa juga dikatakan untuk Presiden Jokowi Assalamualaikum, Wr. Wb Salam Sejahtera Pak Jokowi Sehat selalu Bapak serta Ibu Negara Iriana di sepanjang aktivitas sehari-hari Bapak. Pak Presiden, Hari ini Sabtu, 20 Agustus Tahun ini, ada kabar gembira khususnya dari sahabat-sahabat juang kami, rekan sejawat bidan desa berlabel Pegawai Tak Tetap (PTT Pusat), dari Provinsi Sumatera Utara. Kunjungan Presiden serta Ibu Iriana, di Puskesmas Aekhabil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kotamadya Sibolga, Sumatera Utara, yng didampingi Menkes RI Ibu Nilla F Moeloek, serta Anggota Komisi XI DPR RI Maruarar Sirait yng akrab dipanggil Bang Ara, bisa berjumpa, bersalaman, berfoto, malah kami amat bersyukur, Ibu Iriana mendapatkan persembahan buket bunga dari FORBIDES. Serta Bapak, mendengarkan langsung aspirasi, aduan kami bidan desa berlabel PTT ihwal perjuangan hak kepastian kerja kami agar bisa diangkat semuanya menjdai Pegawai Negeri Sipil. Berlebi Bapak mendapatkan serta mengantongi langsung Surat Terbuka kami bagi atau bisa juga dikatakan untuk Bapak yng pertama, sehari sebelum 17 Agustus Tahun ini. Bapak Jokowi, Hari ini kita sama-sama berada di pinggir danau Toba, tanah Batak, Sumatera Utara. Sebetulnya, saya bertolak dari Jakarta ke Sibolga, Pak. Lantaran ingin menghadiri Kenaval Toba di Balige, entah apa yng mendorong saya yang dengannya harap-harap cemas Perlu menjumpai Bapak. Baru injakkan kaki pertama kali, di bandara Dr. Ferdinan Lumban Tobing, tepat pukul 10.30 Wib, kabar pasti dari rekan bidan desa PTT di Sibolga, Bapak kunjungi Puskesmas rekan saya. Selisih lima belasan menit saja Pak. Era rombongan pengamanan kendaraan Presiden akan meluncur jalur yng berlawanan saya tempuh. Saya menuruni kendaraan yng saya tumpangi lalu bergegas menyebrang jalan, serta melambaikan tangan, meneriakkan nama Pak Jokowi, dari pinggir jalan. Saya lihat Bapak menganggukkan kepala, tersenyum serta lambaikan tangan, dari balik kaca jendela terbuka sedan hitam berkecepatan sedang melintas dari tatapan saya. Di acara penurunan bendera Merah Putih, upacara sore hari di Istana Negara, era Bapak bersalaman kelilingi masyarakat berjalan semisal fenomena tahun lalu, sayapun sudah meminta Bapak bagi atau bisa juga dikatakan untuk merespon adanya Surat Menkes RI tertanggal 7 Juni Tahun ini, yng saya sebutkan dalam surat terbuka saya sebelumnya. Perihal keberadaan nasib bidan desa Pak Jokowi. Bapak memerintahkan Ajudan Bapak Kombes Polisi. Bapak bilang, "diselesaikan!". Sembari menunjuk Ajudan Kombes Polisi Pak Toni, di sore itu. Akan tetapi tidak ada kelanjutannya, dari perintah Bapak Presiden sampai-sampai hari ini Pak. Pak Jokowi, Mohon maaf saya kembali menyita perhatian Bapak kembali. Atas nama seluruh bidan desa berlabel PTT (Pusat) kami sekali lagi sampaikan kesungkanan luar biasa, serta nyuwun ngapuro, nyuwun sewu Pak Jokowi, karena saya, serta kawan kami bidan desa PTT Pusat ini bukanlah siapa-siapa. Cuma perempuan serta ibu-ibu para pengabdi yng jauh dari akses bertemu Bapak. Itu betul Pak. Para pengabdi semisal kami ini, jangan ditanya lagi jerih pengabdian selama ini. Menyanggupi daerah-daerah pelosok, yng listriknya hidup dua jam dalam satu hari. Menuliskan surat inipun, saya teringat tidak sedikit kawan sejawat kami, yng meninggal dunia, era perahunya terjungkal di laut, Papua sekitar awal Desember Tahun ini lalu. Di Kalimantan, rekan bidan PTT kami, era merujuk pasien ke RS yng terperosok ambulannya serta akhirnya menjadi pasien alami keguguran. Di Tasikmalaya, nyaris diseruduk babi hutan, era berjalan kali menandu pasien ibu melahirkan selama empat jam di jalan setapak. Malah di Jawa Tengah, bidan desa PTT (Pusat) Perlu melawan ombak ketinggian empat meter, era rujuk pasien sambil menenteng anak sendiri. Pak Gubernur Ganjar Pranowo, pula mengetahui peristiwa itu. Kami bukan lagi selamatkan dua nyawa, akan tetapi pertaruhkan tiga nyawa sekalian Pak. Nyawa bidan desa berlabel PTT sendiri. Pak Jokowi, Mudah-mudahan Bapak membaca serta bisa mengambil keputusan paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk selamatkan ibu melahirkan serta selamatkan bidan desa Mu ini Pak. Kami tertekan Pak. Kami gundah. Kami gelisah. Serta kami seluruh era ini terasa di ujung tanduk. Lima hari kerja lagi Pak. Jumat, 26 Agustus Tahun ini, akan menjadi Jumat Kramat. Andai nasib kami menjdai ibu-ibu bidan desa berlabel PTT tidak mempunyai kedaulatan atas hak kepastian kerjanya. Dijadikan PPPK (Pegawai Pemerintah yang dengannya Perjanjian Kerja), di atas usia 35 tahun. Yng percis saja cuma berganti label. Serta tetap berstatus kontrak. Serta di bawah 35 tahun akan dikriteria siapa yng menjadi CPNSD. Pengumuman itu percis sekali tak mempergunakan logika ilmiah Pak. Usia kami yng bertambah melebihi 35 tahun, itu lantaran tidak putus-putus mengabdi menjdai bidan desa PTT Pusat. Serta di bawah 35 tahun, pula tidak terang kepastiannya, siapa yng benar-benar dinyatakan lolos CPNSD. Padahal kondisinya force majeur Pak. Penumpukkan bidan desa yng tidak pernah memperoleh peluang sesudah lebih dari sembilan tahun mengabdi. Lebih berpengalaman, serta yng selama ini berjuang di garis terdepan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menurunkan AKI serta AKB, di tengah perjuangan hak kepastian kerja ini Pak. Tadi pagi Bapak dengarkan jeritan hati ibu-ibu bidan desa PTT, di Puskesmas di daearah Sibolga. Percayalah Pak, kalau Bapak sempatkan kunjungi belasan ribu puskesmas di seluruh Indonesia ini Pak, jeritan yng percis dari bidan desa ini Pak, akan terdengar. Bagaimana Indonesia Daulat Kesehatannya, andai bidan desa Bapak ini, menjdai tenaga fungsional rendahan selama ini, jauh dari kepastian kerjanya.. Pak Jokowi, Andai pengumuman 26 Agustus Tahun ini kelak, kami punyai jaminan kepastian kerja menjdai Pegawai Tetap Negara, CPNS. Apalagi, politik ladang PUNGLI, jadikan bidan desamu ini menjdai mesin ATM, di tengah semangat Revolusi Mental serta Nawacita yng melekat dalam pengabdian kami. Salam Juang, Pak Presiden Jokowi! Danau Toba, Parapat, Sumatera Utara 20 Agustus Tahun ini
Bidan Desa Lilik Dian Ekasari, serta kawan-kawan Para pengabdi semisal kami ini, jangan ditanya lagi jerih pengabdian selama ini. Menyanggupi daerah-daerah pelosok, yng listriknya hidup dua jam dalam satu hari. Menuliskan surat inipun, saya teringat tidak sedikit kawan sejawat kami, yng meninggal dunia, era perahunya terjungkal di laut, Papua sekitar awal Desember Tahun ini lalu. Di Kalimantan, rekan bidan PTT kami, era merujuk pasien ke RS yng terperosok ambulannya serta akhirnya menjadi pasien alami keguguran. Di Tasikmalaya, nyaris diseruduk babi hutan, era berjalan kali menandu pasien ibu melahirkan selama empat jam di jalan setapak. Malah di Jawa Tengah, bidan desa PTT (Pusat) Perlu melawan ombak ketinggian empat meter, era rujuk pasien sambil menenteng anak sendiri. Pak Gubernur Ganjar Pranowo, pula mengetahui peristiwa itu. Kami bukan lagi selamatkan dua nyawa, akan tetapi pertaruhkan tiga nyawa sekalian Pak. Nyawa bidan desa berlabel PTT sendiri. Pak Jokowi, Mudah-mudahan Bapak membaca serta bisa mengambil keputusan paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk selamatkan ibu melahirkan serta selamatkan bidan desa Mu ini Pak. Kami tertekan Pak. Kami gundah. Kami gelisah. Serta kami seluruh era ini terasa di ujung tanduk. Lima hari kerja lagi Pak. Jumat, 26 Agustus Tahun ini, akan menjadi Jumat Kramat. Andai nasib kami menjdai ibu-ibu bidan desa berlabel PTT tidak mempunyai kedaulatan atas hak kepastian kerjanya. Dijadikan PPPK (Pegawai Pemerintah yang dengannya Perjanjian Kerja), di atas usia 35 tahun. Yng percis saja cuma berganti label. Serta tetap berstatus kontrak. Serta di bawah 35 tahun akan dikriteria siapa yng menjadi CPNSD. Pengumuman itu percis sekali tak mempergunakan logika ilmiah Pak. Usia kami yng bertambah melebihi 35 tahun, itu lantaran tidak putus-putus mengabdi menjdai bidan desa PTT Pusat. Serta di bawah 35 tahun, pula tidak terang kepastiannya, siapa yng benar-benar dinyatakan lolos CPNSD. Padahal kondisinya force majeur Pak. Penumpukkan bidan desa yng tidak pernah memperoleh peluang sesudah lebih dari sembilan tahun mengabdi. Lebih berpengalaman, serta yng selama ini berjuang di garis terdepan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menurunkan AKI serta AKB, di tengah perjuangan hak kepastian kerja ini Pak.
Add line official Informasi PNS serta Guru disini ya >> http://line.me/ti/p/%40wvu0732a Bagi Yng Mempergunakan Hape Android, Download Pula App Informasi PNS serta Guru Di Sini >> https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wBeritaPNSdanGuru
Tadi pagi Bapak dengarkan jeritan hati ibu-ibu bidan desa PTT, di Puskesmas di daearah Sibolga. Percayalah Pak, kalau Bapak sempatkan kunjungi belasan ribu puskesmas di seluruh Indonesia ini Pak, jeritan yng percis dari bidan desa ini Pak, akan terdengar. Bagaimana Indonesia Daulat Kesehatannya, andai bidan desa Bapak ini, menjdai tenaga fungsional rendahan selama ini, jauh dari kepastian kerjanya.. Pak Jokowi, Andai pengumuman 26 Agustus Tahun ini kelak, kami punyai jaminan kepastian kerja menjdai Pegawai Tetap Negara, CPNS. Apalagi, politik ladang PUNGLI, jadikan bidan desamu ini menjdai mesin ATM, di tengah semangat Revolusi Mental serta Nawacita yng melekat dalam pengabdian kami. Salam Juang, Pak Presiden Jokowi!Danau Toba, Parapat, Sumatera Utara 20 Agustus Tahun ini
Bidan Desa Lilik Dian Ekasari, serta kawan-kawan
Sumber : www.jpnn.com
Demikian Informasi serta berita yng bisa redaksi Pilahberita bagikan pada pagi hari ini. Mudah-mudahan memberikan manfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bapak serta ibu. Andai berkenan mohon dibagikan ya beritanya serta berikan komentar di kolom komentar dibawah ini. Terimakasih lantaran sudah tetap setia bersama Pilahberita.com, situs informasi resmi PNS serta Guru, terbaru, terupdate serta terpercaya di Indonesia. CPNS
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pilahberita.com/2016/08/jelang-pengumuman-cpns-kementrian.html

Seputar JELANG PENGUMUMAN CPNS KEMENTRIAN KESEHATAN, SURAT TERBUKA KEDUA UNUTK PAK JOKOWI !!

Advertisement
 

Cari Artikel Selain JELANG PENGUMUMAN CPNS KEMENTRIAN KESEHATAN, SURAT TERBUKA KEDUA UNUTK PAK JOKOWI !!